8jeddah.com – Banjir dan hujan lebat yang melanda wilayah utara Kerajaan Arab Saudi menyebabkan penutupan jalan dan pembatalan kegiatan belajar tatap muka selama beberapa hari. Hal ini dilakukan usai dikeluarkannya peringatan perjalanan oleh otoritas meteorologi negara tersebut.
Rekaman yang beredar di media sosial termasuk dilaporkan Sky News menunjukkan banjir bandang pada Senin (29/4) di Provinsi Al-Ula dan Madinah, termasuk Masjid Nabawi, tempat paling suci kedua bagi umat Islam dan tempat pemakaman Nabi Muhammad SAW.
Rekaman yang tersebar di media sosial memperlihatkan hujan deras dekat dengan masjid. Melansir New Arab, peristiwa tersebut sebagian disebabkan oleh perubahan iklim, terjadi beberapa hari setelah banjir bandang melanda negara tetangga yaitu Uni Emirate Arab (UEA) dan Oman.
Direktorat Pertahanan Sipil mengimbau warga untuk berhati-hati dengan menghindari lembah dan saluran air. Mereka menyarankan agar tidak melintasi atau memasuki kawasan tersebut, dan meminta pengendara waspada di jalan pedesaan.
Pusat Meteorologi Nasional Saudi (NCM) meningkatkan skala kewaspadaan di Madinah menjadi merah. NCM FOR4D memperkirakan akan terjadi hujan lebat selama periode ini, disertai angin kencang, berkurangnya jarak pandang, hujan es, dan potensi banjir bandang.
Menurut laporan media Arab Saudi, pihak berwenang saat ini sedang menilai situasi di daerah-daerah terdampak. Pada November 2022, Arab Saudi dihantam banjir pesisir akibat hujan lebat yang melanda Kota Jeddah hingga menewaskan dua orang. Banjir di Jeddah merupakan masalah berulang karena drainase kurang.
Banyak kota di negara-negara Teluk dibangun tanpa sistem drainase yang memadai karena perencana kota pada abad ke-20 tidak mengantisipasi perubahan iklim drastis di Semenanjung Arab yang biasanya gersang.
Leave a Reply