8jeddah.com – Raja Salman bin Abdulaziz memiliki kontribusi besar dalam membantu perjuangan rakyat Palestina. Itu ditunjukkan dalam memimpin diplomasi untuk menekan Israel menghentikan perang hingga upayanya untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Apalagi, perang Israel dan Hamas sudah menyebabkan 85% penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. 4 Hal yang Dilakukan Raja Salman untuk Membantu Palestina :
1. Mendorong Dunia Internasional Membantu Palestina
Raja Saudi Salman menyerukan penghentian “kejahatan keji” di Jalur Gaza di tengah serangan mematikan Israel pada awal bulan Ramadan lalu. “Sungguh menyedihkan bagi kami bahwa Ramadan datang tahun ini di tengah serangan terhadap saudara-saudara kami di Palestina,” kata Salman, 88 tahun, dalam pidato yang dibacakan oleh Menteri Penerangan Salman al-Dosari, dilansir Anadolu. Raja Saudi meminta komunitas internasional “untuk memenuhi tanggung jawabnya menghentikan kejahatan brutal ini dan menyediakan koridor kemanusiaan dan bantuan yang aman.”
2. Menyerukan Dunia Mengakui Status Negara Palestina
Pangeran Mohammed bin Salman, Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi, atas nama Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz mengadakan resepsi tahunan para kepala negara, tokoh Islam, dan pejabat pemerintah, yang melaksanakan haji tahun ini, di istana Mina, pada 17 Juni lalu. Ia mengucapkan selamat kepada jamaah pada kesempatan Iduladha. Dia menambahkan bahwa Arab Saudi bangga menyelenggarakan ibadah haji setiap tahun, menekankan keinginannya untuk memastikan bahwa jamaah melaksanakan ibadah dengan aman dan terjamin. Dia mencatat bahwa Iduladha dirayakan sebagai “kejahatan keji yang terus dilakukan terhadap saudara-saudara kita di Jalur Gaza.”
“Kami menggarisbawahi perlunya segera mengakhiri serangan ini dan pentingnya mobilisasi komunitas internasional untuk mengambil semua tindakan yang melindungi kehidupan di Gaza,” tambahnya.
2. Meminta Bantuan Melalui KTT Arab-Islam
KTT Arab-Islam yang diselenggarakan di Arab Saudi menyerukan diakhirinya perang di Gaza dan menolak pembenaran tindakan Israel terhadap warga Palestina sebagai pembelaan diri pada November 2023 lalu. KTT itu mengutuk “agresi Israel di Jalur Gaza, kejahatan perang dan pembantaian yang biadab dan tidak manusiawi yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan”, kata sebuah komunike terakhir. Mereka juga menyerukan diakhirinya pengepungan di Gaza, mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah tersebut dan menghentikan ekspor senjata ke Israel, setelah pertemuan di Riyadh. Para pemimpin menuntut agar Dewan Keamanan PBB mengadopsi “resolusi yang tegas dan mengikat” untuk menghentikan “agresi” Israel di Gaza. Awalnya, hanya 22 anggota Liga Arab yang diharapkan berpartisipasi, namun pertemuan tersebut kemudian diperluas hingga mencakup Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), sebuah asosiasi yang lebih luas yang terdiri dari 57 negara mayoritas Muslim yang merupakan anggota negara-negara Liga Arab.
4. Memberikan Donasi dalam Jumlah Besar
Sumbangan Saudi untuk Kampanye Nasional untuk mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza melalui portal “Sahem” melebihi USD102 juta. Pada akhir tahun lalu, Raja Salman bin Abdulaziz, dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengeluarkan arahan untuk meluncurkan kampanye penggalangan dana di Sahem yang berafiliasi dengan Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSRelief) untuk membantu rakyat Palestina. Kondisi semakin memburuk di Jalur Gaza akibat serangan Israel. Rakyat Palestina membutuhkan dukungan di tengah kekurangan makanan, tempat tinggal, air bersih atau obat-obatan. Lebih dari setengah juta warga Arab Saudi memberikan dukungan keuangan langsung untuk meringankan penderitaan di Gaza dan berkontribusi dalam menyediakan kebutuhan hidup masyarakat. Pada tanggal 15 Oktober lalu, Duta Besar Saudi untuk Yordania, Nayef bin Bandar al-Sudairi, menyerahkan cek atas kontribusi tahunan sebesar USD2 juta dari Arab Saudi kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
https://jakartautara.imigrasi.go.id/js/sdemo/
https://minumetro.sch.id/-/togelonline/
https://gambuhan.desa.id/-/for4d/
https://gidapp.bangkok.go.th/cibma/-/togelonline/
Leave a Reply