Riyadh – Arab Saudi menjadi calon tuan rumah Piala Dunia 2034. Negara Timur Tengah itu sudah mencapai 900 lebih kesepakatan sponsor dan bekerja sama dengan 48 federasi.
Bukan rahasia lagi jika FIFA akan menunjuk Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Itu akan menjadi kali ketiga negara Asia menjadi tuan rumah perhelatan akbar sepakbola dunia, setelah 2002 (Korea Selatan-Jepang) dan 2022 (Qatar).
Dalam penelitian yang dilakukan Play the Game, organisasi asal Denmark, Arab Saudi dinilai masih ingin menggunakan sepakbola sebagai softpower-nya. Tujuannya untuk memoles citra dan menjadi alat pengaruh geopolitik dunia.
Guna mendapatkan status tuan rumah, Arab Saudi disebut sudah bekerja keras dalam dua setengah tahun terakhir. Mereka disebut sudah menyegel kesepakatan dengan 48 negara federasi.
Selain itu, Arab Saudi juga sudah menggaet lebih dari 900 sponsor dalam upayanya menggelar Piala Dunia 2034. Di antaranya 194 sponsor khusus terkonsentrasi di sepakbola.
Lewat perusahaan minyaknya, Aramco, kesepakatan itu digaet. Sebanyak 71 kesepakatan bersifat kemitraan tahunan dengan nilan mencapai 100 juta dolar AS.
Penelitian Play The Game menunjukkan Arab Saudi memang masih senang ‘bermain-main’ di olahraga. Selain sepakbola, mereka juga banyak menggelar banyak laga dari olahraga lain seperti tinju, Formula 1, esport, dan golf.
“Lonjakan tajam dalam investasi dan kemitraan strategis berbicara banyak tentang ambisi Arab Saudi dan memperluas cengkeraman pada olahraga internasional,” kata Stanis Elsborg, salah satu penulis studi tersebut.
Penunjukkan Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034 bukannya tak dipermasalahkan. Organisasi Amnesty International masih menyoroti pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Arab Saudi.
Leave a Reply