8jeddah.com – Memanasnya perairan Laut Merah terus membawa efek domino baru. Kali ini, kondisi perairan itu telah mengganggu Arab Saudi. Diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, milisi penguasa Yaman, Houthi, melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di wilayah itu, yang terkait dengan Israel dan sekutunya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap milisi Palestina, Hamas, dan warga Gaza.
Pihak berwenang Arab Saudi mengaku khawatir jika serangan rudal dan pesawat tak berawak Houthi yang terjadi selama berminggu-minggu tidak dapat diatasi. Mereka menyebut ini pada akhirnya ditakutkan akan mengusir investor dan pengunjung dari proyek-proyek raksasa negara itu. Salah satu yang terancam adalah Proyek Pusat Jeddah. Proyek ambisius tersebut diprakarsai oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) pada tahun 2021.
Tujuannya untuk mengubah Jeddah menjadi area wisata kelas dunia dan meningkatkan kekuatan ekonomi kota. Selaras dengan tujuan diversifikasi ekonomi Arab Saudi, pembangunan proyek senilai US$ 19,9 miliar (Rp 310 triliun) ini mencakup lahan seluas 5,7 juta meter persegi di jantung kota yang berada di pesisir Laut Merah itu. Yang juga terancam oleh serangan Houthi adalah Pelabuhan Islam Jeddah. Pelabuhan itu menangani sejumlah besar pengiriman barang pada bulan Oktober, sebelum serangan Houthi dimulai.
“Dulu kami bebas berkeliaran di dalam pelabuhan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kerajaan telah meningkatkan keamanan, dan pihak berwenang sekarang membatasi pergerakan tanpa izin atau tujuan tertentu,” kata seorang warga bernama Khalid Ali.
Kepala Pusat Studi Timur Tengah di Universitas Oklahoma, Joshua Landis, mengatakan jawaban terbaik terhadap kekhawatiran ekonomi Arab Saudi mengenai Laut Merah adalah dengan mengatasi permasalahan yang lebih luas yang menimpa Timur Tengah secara keseluruhan. Lobi harus dilakukan negeri itu.
“Bisnis harus melobi solusi jangka panjang terhadap konflik Arab-Israel. Ini tentu tidak akan menyelesaikan semua permasalahannya, tapi ini akan menjadi sebuah permulaan,” paparnya.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) telah menyoroti ancaman yang ditimbulkan terhadap perekonomian regional akibat serangan Houthi terhadap pelayaran. Washington menyebut aksi Houthi telah banyak mengganggu dunia, termasuk bantuan bagi warga Palestina.
“Dampak serangan Houthi di Laut Merah sangat buruk bagi negara-negara di Timur Tengah,” tulis Departemen Luar Negeri AS pekan lalu di X.
“Houthi mengklaim bertindak demi kepentingan rakyat Palestina di Gaza, namun tindakan mereka berdampak pada kepentingan rakyat Palestina. pengiriman bantuan kemanusiaan penting ke Gaza dan merugikan warga Palestina,” ujarnya.
Leave a Reply